Breaking News

Warga Medan Teriak Resah, Judi Tembak Ikan Yang Lim Plaza Tetap Berjaya: Dimana Aparat?


MEDAN |
Maraknya praktik perjudian di wilayah Polsek Medan Area, khususnya di Asia Mega Mas dan Yang Lim Plaza, telah menimbulkan keresahan yang mendalam di kalangan masyarakat. 

Warga setempat menyampaikan keluhannya mengenai meningkatnya aktivitas judi tembak ikan di dua lokasi tersebut, yang kian ramai dalam beberapa bulan terakhir.

Yang Lim Plaza, yang sebelumnya dikenal sebagai tempat swalayan, kini telah disulap menjadi lokasi arena judi tembak ikan. 

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, "Kami sangat resah dengan situasi ini. Plaza yang dulu menjadi tempat belanja, sekarang menjadi pusat perjudian."

Keresahan masyarakat semakin meningkat karena pihak aparat kepolisian dan instansi terkait terlihat tutup mata terhadap masalah ini. 

Lokasi perjudian di Asia Mega Mas, yang terletak di samping sebuah warung kopi, dilaporkan beroperasi selama 24 jam dengan mesin judi tembak ikan yang selalu ramai pengunjung. 

Diketahui juga bahwa lokasi tersebut menyuguhkan seorang wanita cantik sebagai penjaga chip untuk menarik minat para penjudi, yang membuat omzet harian mencapai puluhan juta rupiah.

Praktik perjudian ini diduga didukung oleh berbagai oknum, sehingga para pengelola merasa aman dalam menjalankan bisnis haramnya. 

"Tidak mungkin Polrestabes Medan dan Polsek Medan Area tidak tahu tentang perjudian ini. Pasti ada kerjasama dengan pihak pengelola," ungkap seorang warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan.

Kekhawatiran warga semakin memuncak karena aktivitas perjudian ini dapat berdampak negatif pada keluarga mereka. 

"Kami sudah sangat resah. Suami atau anak kami bisa menjadi korban," ujar seorang ibu paruh baya yang juga enggan disebutkan namanya.

Menanggapi keresahan ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Sumaryono SIK, menyatakan, "Kami akan meneruskan informasi ini ke Polrestabes Medan." 

Namun, ketika awak media mencoba menghubungi Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Marbun, dan Kasat Reskrim melalui pesan WhatsApp, tidak ada tanggapan yang diberikan.

Kasus ini menunjukkan perlunya tindakan tegas dari aparat kepolisian untuk menindak praktik perjudian yang semakin meresahkan masyarakat. 

Transparansi dan akuntabilitas dari pihak berwenang sangat penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan keamanan di lingkungan masyarakat.

Pendidikan masyarakat tentang bahaya perjudian juga harus ditingkatkan. Pemerintah dan organisasi masyarakat perlu bekerja sama dalam menyosialisasikan dampak negatif perjudian dan menyediakan alternatif kegiatan positif yang dapat membantu mengurangi minat terhadap aktivitas ilegal ini.

Dengan begitu, masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan kondusif. (Agustian)
© Copyright 2022 - SUMUT ONENEWS